Skip to content

  • Neverland
  • Mind Works
  • Start Up Business
    • Official Store
  • Living Social

Mengasah Keterampilan di Mal Edukasi EduCenter

Home > News Slide > Mengasah Keterampilan di Mal Edukasi EduCenter

Business Review

Belajar Mandiri ala Finlandia

Judul Buku:         Teach Like Finland Penulis:               Timothy D. Walker Penerbit:             Jakarta, Grasindo, 2017 ...
Read More

Executive Briefing

Talks Series

Arief Ilyasa, “Membangun Grand Design Sepakbola Indonesia.”

February 12, 2018
Read more
Talks Series

Naufal, “Menciptakan Produk yang Ramah Pengguna”

February 12, 2018
Read more
Talks Series

Leon Lolang, “Konsensus dan Kritik Sosiologis”

March 16, 2017
Read more
Talks Series

Ahmad Helmi, “Merawat Indonesia di Hongaria”

March 16, 2017
Read more
Talks Series

Rizky Agam, “Berpegang pada Budaya Telkomsel Way”

March 16, 2017
Read more

Incredible Journey

0
Social Campaign

Taiwan Excellence Happy Run

February 13, 2018
Read more
0
Social Campaign

Breast Cancer Awareness

February 13, 2018
Read more

We’re on Twitter

Twitter
Alleyna Corporation
Alleyna Corporation
@alleynacpn

Tapak Tilas Gua Kiskendo alleyna.com/tapak-tilas-gu… #KapanAjaBisa @airyindonesia

reply retweet favorite
11:07 am · April 10, 2018
Twitter
Alleyna Corporation
Alleyna Corporation
@alleynacpn

Zat Besi dan Stimulus Myelin pada Bayi alleyna.com/zat-besi-dan-s… #sinemexecutivebriefing

reply retweet favorite
5:38 am · April 9, 2018
Twitter
Alleyna Corporation
Alleyna Corporation
@alleynacpn

Mengasah Keterampilan di Mal Edukasi EduCenter alleyna.com/mengasah-keter… twitter.com/educenter_id #educenter

reply retweet favorite
8:05 am · March 22, 2018
Twitter
Alleyna Corporation
Alleyna Corporation
@alleynacpn

Belajar Mandiri ala Finlandia bit.ly/2IDAts9 @grasindo_id #sinembusinessreview

reply retweet favorite
7:07 am · March 21, 2018


Mengasah Keterampilan di Mal Edukasi EduCenter

Posted on March 22, 2018April 4, 2018 by Agus Sujarwo
0

Disarikan dari portal educenter.id, EduCenter Concept adalah sebuah konsep orisinal yang akan mengubah kebiasaan dan gaya hidup murid-murid saat ini. Berdasarkan hasil survei terhadap 100 murid dan orang tua murid dengan metode sampling, dilanjutkan dengan analisis yang mendalam terhadap persoalan yang mereka hadapi, konsep orisinal ini lahir dan mewujud menjadi sebuah bentuk fisik gedung bernama EduCenter.

Secara detail bentuk persoalan yang dihadapi baik oleh murid dan orang tua sebagai berikut. Di usia pendidikan dasar, pembelajaran di sekolah berakhir pukul 13.00. Bagi kebanyakan siswa, momen ini cenderung menjadi sebuah perayaan kecil untuk sementara: mengambil tas, menyapa teman, memasuki mobil, menikmati makan siang, sebelum kemudian terlelap atau justru bermain dengan peranti elektronik yang ada pada diri mereka.

Selang satu jam kemudian, mereka sudah tiba di tempat belajar berikutnya. Dengan rerata waktu pembelajaran yang berlangsung hingga satu jam, maka aktivitas belajar ini selesai pukul 14.00 WIBB. Para siswa pun kemudian masih ada yang melanjutkan ke aktivitas belajar berikutnya, baik yang lokasi belajarnya masih berada di tempat yang sama maupun yang berbeda. Dan jika berbeda, maka rerata perjalanan yang dibutuhkan juga kurang lebih sama, yakni satu jam perjalanan, untuk sampai pada tempat belajar atau tempat kursus berikutnya. Bertambahnya waktu dengan demikian juga bertambahnya pikiran dan tenaga yang harus diberikan oleh orang tua.

Pukul 18.00 adalah sesi terakhir para siswa ini mengikuti belajar di luar sekolah. Di jam ini, tanda-tanda kelelahan mulai tampak. Wajah yang kuyu, gelisah, lebih suka bermain ketimbang belajar, dan sebagian terkantuk-kantuk sambil mendengarkan penjelasan dari guru ataupun tentor pembelajaran. Pukul 19.30 mereka sudah tiba di rumah, setelah tentunya melalui perjalanan yang dihiasi bunyi klakson maupun kemacetan yang mengular. Dan setiba di rumah, mereka harus mulai bergegas membersihkan diri, makan malam, mengerjakan pekerjaan rumah, dan menyiapkan diri untuk hari berikutnya. Nyaris hanya sedikit waktu tersisa untuk bercengkerama dengan anggota keluarga lainnya, alih-alih dengan teman sepermainan ataupun tetangga.

EduCenter Solutions, mampu menemukan celah ini dan kemudian memaksimalkannya menjadi sebuah layanan untuk membuat mereka, yakni para siswa dan orang tua, lebih dari sekadar tuntas persoalan mereka, tetapi juga membuat mereka bahagia. Solusinya sebagai berikut. Di jam yang sama, yakni pukul 13.00 para siswa pulang sekolah. Kemudian tepat pukul 14.00, siswa dapat langsung mengikuti satu, dua, atau tiga kursus sekaligus di tempat yang sama. Dengan asumsi mengambil dua atau tiga kursus, maka kelas kursus mereka dapat selesai paling cepat pukul 15.00 dan paling akhir pukul 17.00. Faktor pembedanya kemudian menjadi jelas. Dengan pola konvensional, yakni berpindah-pindah tempat kursus di jam 17.00 tersebut mereka masih menunggu sesi kursus yang ketiga. Namun dengan pola yang baru, hanya dengan terpusat di satu pusat kursus, pada jam yang sama mereka sudah bersiap dalam perjalanan menuju ke rumah. Adanya selisih waktu yang cukup signifikan ini, yakni dua setengah hingga empat setengah jam lebih cepat ini,  tentu dapat menjadi hal yang berharga baik untuk siswa maupun para orang tua.

Karena itu, setidaknya ada dua hal positif yang kemudian ditawarkan oleh EduCenter. Pertama, efisiensi. Ibarat belanja barang di sebuah toko online, kita hanya memerlukan satu kali login dan satu kali transaksi atas setiap produk yang kita beli. Bahkan meskipun produk yang kita inginkan tersebut berbeda dari sisi bentuk, fungsi, maupun jumlahnya. Ini seperti membeli apel malang sekaligus stroller. Di EduCenter, itu berarti kita dapat memilih ragam pusat belajar yang kita inginkan. Cukup satu kali masuk lokasi gedung EduCenter, kita tinggal berpindah ruang atau lantai saat berganti model belajar yang kita ikuti. Mirip seperti berpindah halaman atau tautan di dalam situs toko online. EduCenter telah nyata menjadi One Stop Education of Excellence.

Kedua, produktivitas. Saat segala sesuatunya dapat dijangkau dengan lebih mudah dan lebih cepat, maka hal yang akan terjadi adalah keberlimpahan waktu. Dengan keberlimpahan waktu maka salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menambah aktivitas yang berpeluang menjadi sebuah produktivitas. Hanya dengan sepuluh menit saja misalnya selisih waktu yang kita dapatkan, anak-anak dan juga kita, punya kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan rumah, membaca novel, memantau lini masa sebuah portal berita, mengunggah video atau foto di akun media sosial, berkenalan dengan teman baru sambil makan siang bersama. Bisa dibayangkan pula, dengan adanya keberagaman materi tempat kursus: mulai dari menari, balet, seni lukis, bahasa, matematika, memasak, dan musik misalnya, itu berarti memberi peluang bagi siswa dengan latar belakang minat dan bakat yang berbeda untuk bisa saling berinteraksi dan berlolaborasi.

Robert T. Kiyosaki dalam bukunya Why “A” Students Work for “C” Students and “B” Students Work for the Government (2015) mengemukakan, ada tiga jendela pembelajaran yang dialami oleh setiap anak. Jendela pembelajaran pertama adalah anak lahir sampai usia 12 tahun. Dari sisi orang tua, ketika kita sebagai orang tua memberikan pendidikan yang berkualitas dan menyenangkan maka proses pembelajaran yang akan anak-anak kita lalui akan lebih mudah. Di usia ini, anak-anak sangat dekat dengan dunia permainan dan kesenangan berupa hobi yang mereka sukai. Mulai dari menggambar, memotret, berbicara, memainkan alat musik, atau memasak.

Jendela pembelajaran kedua adalah usia 12 hingga 24 tahun. Menurut Kiyosaki, tahap ini ditandai dengan eksplorasi. Kesempatan bagi seorang anak untuk membuka diri terhadap lingkungan baru, pengetahuan baru, keterampilan baru, juga termasuk di dalamnya konsekuensi-konsekuensi baru. Mereka sangat antusias dalam mencoba banyak hal. Dengan semakin banyaknya teman yang dimiliki, maka mereka akan semakin banyak belajar. Sementara di jendela pembelajaran ketiga, adalah usia 24 hingga 36 tahun. Ini adalah saat ketika anak-anak menemukan jalan dalam kehidupan mereka. Umumnya mereka sudah mantap dengan pilihan yang mereka ambil, berikut konsekuensi yang akan mereka dapatkan. Konsekuensi sebagai satu hal yang telah mereka pelajari di jendela pembelajaran sebelumnya.

Di #EduCenter, fasilitas bagi ketiga tahap jendela pembelajaran ini tersedia. Tenant EduCenter terdiri dari berbagai macam institusi pendidikan seperti Preschool Apple Tree, Shane English CMA Sempoa Course, FarEast Education Language and Cultural Center, Flamingo Dancing and Ballet Course, Farabi Piano and Music Course, Calculus Math, Physics, and Chemistry Course, Binary Kiddo Computer Course, Young Chef Academy, Fly Best Flight Academy, UNIPREP College, UIC College untuk murid-murid yang hendak melanjutkan kuliah ke luar negeri, juga Viva Avere Café dan The Barn Restaurant.

EduCenter beralamat di Kaveling Commercial International School II No. 8 BSD City, Jalan Sekolah Foresta, BSD City, Lengkong Kulon, Pagedangan, Lengkong Kulon, Pagedangan, Tangerang, Banten. Dari arah tol Jakarta – Serpong keluar di Serpong, masuk ke arah Jl. Pahlawan Seribu hingga melewati BSD Junction. Sampai di simpang delapan di depan BSD Plaza, belok ke kiri hingga berada di Jalan BSD Boulevard Utara. Setiba di simpang empat pertama, belok ke kanan hingga berada di Jalan Bumi Foresta. Kurang lebih 50 meter dari simpang empat, belok ke kanan hingga berada di Jalan Sekolah Foresta. Gedung EduCenter berada di sebelah kanan, berhadapan dengan Jakarta Nanyang School di sisi sebelah kiri.

Mari, raih masa depan gemilang bersama EduCenter. One Stop Education of Excellence.

Kredit foto: educenter.id, alleyna.com.

Share on Facebook Share
Share on TwitterTweet

Tags: EduCenter

Contact Us

Jl. Nuri, B 593, Pinang Griya Permai, Ciledug, Tangerang

BLOG STATS

  • 1,767 hits

Be in the Know

© 2017 Alleyna Corporation